bagiku suatu kesuksesan adalah ketika ku mampu meelukiskan senyum tulus diwajah ayah dan bundaku. itu adalah kebahagianyang sanat luar biasa, melihat senyum mereka adalah semangat yang tidak pernah bisa redup. tapi kawan sungguh ku sangat menyesal, samapisaat ini ku elum bisa membahagiakan kedua orang tuaku, ku belum bisa melukiskan sedikit senyum diwajah mereka. sungguh keninginan ku untuk membahagiakan mereka sanagtlah besar, aku tahu bagimana ayah ku membanting tulang siang dan malam hanya untuk membiayaiku kuliah, aku tahu ketika orang lain terlelap dalam tidurnya, ibuku sudah mulai bangun dan bekerja. ya Allah mereka bekerja keras hanya ingin melihat ku bisa sekolah dan meraih mimpiku. padahal ku tahu, tuuh yang dulu kuat itu sekarang sudah rapuh. uban sudh mulai tumbuh di rambut mereka, kulit yang dulu kencang sekarang telaah mulai keriput, tapi sungguh samapi saat ini ku belum bisa membahagiakan mereka.
kawan aku tahumereka bekerja sia dan malam, menahansakit, haus dan dahga. akankah ku kan meghianati mereka, akan kah aku akan membalas perbuatan mereka dengan hanya bermain dan berfoya-foya. sungguh ku pasty adalah anak yan drhaka. orang tua bagiku adalah semanagt yang paling besar untuk akau bisa terus bermimpi. terus bekerja keras dan mencoba untuk tidak mengeluh.sudah banyak ni'mat yang allah berikan kepada ku tapi seringkali ku mengingkari. sungguh maafkan hambamuini.
kawan bersyukurlah ketika kalian masih mempunyai orang tua, bagaimanapun mereka, dan siapapun mereka, mereka adalahorayan telah memberikan beribu kasih sayang kepadamu. maka bahagiakanlah mereka, angan perna membuat mereka kecewa.
Minggu, 30 Desember 2012
laskar pelangi
Laskar Pelangi
Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon filicium yang ada di depan kelas mereka.
Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Dan merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam pelajaran terakhir…. *merinding*… (jaman SMP aku sempat kagum dengan teman2 yang setiap harinya mengayuh sepeda dari rumahnya yang berjarak 10 km dari sekolah, demi bisa menuntut ilmu di SMP Negeri yang baru ada di kota kecamatan… tapi ternyata itu belum ada apa2nya).
Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang berkuku indah. Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar. Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung…
Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung sekolah yang sama dengan orang2 yang sama (tambah Flo tentunya).
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah menjadi sosok2 dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam kehidupan nyata. Masing2 menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai cita2nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.
Sumber: http://www.terindikasi.com/2012/05/resensi-novel-laskar-pelangi.html#ixzz2GXkWsGqo
bagi ku.. buku ini sangat menginspirasi ku, bahwabukan orang-orang yang kaya raya yang akan suksestapi orang-orang yang sungguh-sungguhlah yang akan sukses.. laskar pelangi mengajarakan aku tentang banyak hal, mengajarkan ku tentan tidak mudah putus asa dan selalu pantang menyerah.. dan yang terpenting mengajarkan ku untuk terus bermimpi... walau cobaan ini sangat berat tapi yakinlah suatu saat nanti mimpi itu akan terwujud.
Rabu, 28 November 2012
the author traches
dan ku ingin menjadi seperti Danang A. Prabowo, menjadi mahasiswa berprestasi dan menjejakkan kakiku tuk belajra di negeri samurai. negara yang sampai saat ini membuat ku kagum atas semua yang telah mereka lakukan, negara yang memiliki budaya yang sangat luar biasa. yah ku ingin belajadari mereka, belajar tentang kedisiplinan, sopan santun, kerja keras dan lain sebagainya. sungguh apa yang aku impikan suatu saat nnati pasti akan tercapai. aku tak tahu tantangan yang bagaimana lagi yang akan aku hadapi, tapi ku yakin, mimpi itu pasti akan terwujud." dream, belive and make it happen"....
Senin, 22 Oktober 2012
my dreams
MY DREAMS
Berbicara
tentang cita-cita maka bayang-bayang masa lalu itu akan terulang kembali. Masa lalu
yang ku ukir dengan segala optimisme, keyakinan, dan perjuangan keras untuk
melangkah menggapai cita-cita tapi semua itu sirna begitu saja. Saat ini ku
mencoba memberanikan diri untuk merangkai puzzel-puzzel mimpi yang dulu pernah
ku susun, walaupun bayang-bayang kegagalan masa lalu itu selalu membayangi,
tapi di sini keluarga baru, terus
mendukung ku untuk bangkit dan melangkah. Ku coba tuk membuat peta kehidupan
baru dan berharap bahwa suatu saat mimpi-mimpi yang ku rangkai akan menjadi
coretan-coretan jejak langkah yang telah kulewati. Berharap bahwa kertas itu
tak akan menjadi sobekan-sobekan dan abu lagi. Tapi kan menjadi coretan indah
yang kan membawa mimpiku menjadi nyata. 50 mimpi telah ku ukir dan berharap
akan menjadi nyata. Ini lah 50 mimpi ku:
1. Membayar
biaya kuliah semester 2 denagn biaya sendiri
2.
Mendapat
beasiswa semester 3 dan seterusnya
3.
Memenuhi
kebutuhan hidup dengan usaha sendiri
4. Mendapat
nilai cumlaude pada setiap semester
5.
Mengikuti
berbagi lomba dan event nasional
6.
Menjadi
seorang MC pada sebuah acara besar
7.
Mendirikan
komunitas/sekolah bagi anak yatim dan anak jalanan
8.
Meni’mat
indahnya kebun teh di pegunungan
9.
Menjadi
anggota BEM KM UNNES
10. Ikut
PIMNAS
11. Membeli sepeda motor sendiri
12. Ikut
MTQ Nasional
13. Menemukan sesuatu yang bermanfaat
bagi banyak orang
14. Membeli kamera LSR
15. Menyelami indahnya lautan lepas
16. Menang dalam berbagai lomba di
tingkat apapaun
17. Menjadi yang terbaiak di kelas,
di fakultas, universitas,......
18. Menjadi seorang moderator dalam acara Besar
19. Menulis artikel, opini, cerpen, dll yang di
muat di media nasional
20. Mendapat
beasiswa exchange student/ pertemuan ke luar negeri
21. Berkeliling Indonesia demi
mengabdi pada negeri
22. Menjadi mahasiswa berprestasi di
FIP UNNES
23. Menajdi mahasiswa berprestasi di
UNNES
24. Menjadi
mahasiwa berprestasi nasional
25. Menjadi seorang pembicara dalam
suatu acara
26. Bertemu dan berjabat tangan
dengan Darwis Tere-Liye
27. Membuat sebuah buku ( novel,
biografi)
28. Mempunyai usaha sendiri (
berwirausaha)
29. Menghafal al-quran ( hafidtz)
30. Lulus dengan tepat waktu( kurang
dari 4 tahun)
31. Lulus dengan nilai cumlaude
32. Memeluk bapak dan ibu lalu
mengatakan bahwa aku cinta mereka karena Allah
33. Menghajikan
kedua Orang tua
34. Menjadi seoarang motivator
35. Mendapat
beasiswa belajar S2 ke Jepang
36. Meni’mati 4 musim yang luar biasa
di Jepang
37. Lulus dengan nlai cumlaude dari
salah satu universitas di Jepang
38. Menjadi seorang pengusaha sukses
39. Membeli mobil
40. Membuatkan sebuah rumah untuk
orang tua
41. Menjadi
motivator No.1 di Indonesia
42. Menjadi orang kaya
43. Menikah
44. Menjadi seorang kepala keluarga
yang baik
45. Menjelajah mengelilingi dunia ( Madinah,
AS, UK, Finlandia, dll)
46. Berhaji dengan semua keluarga ke
tanah suci
47. Melanjutkan S3 di luar negeri
48. Bekerja di departemen yang
menangani kurikulum
49. Menjadi menteri pendidikan
50. Mengabdikan
diri kepada negeri ( menjadi seorang pengajar)
Aku
tak tahu bagaimana mewujudkan semua mimpi yang telah ku lukis ini, tapi yang
bisa ku lakukan sekarang adalah berusaha sekeras mngkin, berdo’a pada Alloh dan
percaya bahwa mimpi-mimpi ini akan menjadi nyata. Aku tak tahu apa yang akan
terjadi di masa depan karena ku bukan Tuhan , tapi sebagai manusia aku akan
berusaha sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik. Orang tua ku telah bekerja
keras, menjual darah dan keringatnya untuk kesuksesan diriku dan aku tidak akan
pernah mengecewakan mereka untuk kesekian kalinya.
Rabu, 12 September 2012
ketika ku gagal
ketika ku gagal ku akan bangkit lagi, jika ku gagal lagi maka ku akan bangkit lagi, dan jika ku gagal lagi maka ku akan bangkit lagi lagi dan lagi. kehidupan ini tak akan pernah berhenti walaupun ku menyaerah saat itu juga, maka yang hanya bisa kau lakukan adalah bangkit dan mencoba menyusun puzzel-puzzel yang baru lagi. karena ku tahu, allah tidak akan semudah itu memberikan sebuah kesuksesan pada seseorang.. kita harus berjuang dan bekerja keras dulu.
dan ingatlah bahwa kesuksesan bukan dilihat dari hasil yang pernah kita capai tapi dari apa yang kita telah lakukan untuk mengejar cita-cita yang di tuju. " success is not distination, but a journey".
dan ingatlah bahwa kesuksesan bukan dilihat dari hasil yang pernah kita capai tapi dari apa yang kita telah lakukan untuk mengejar cita-cita yang di tuju. " success is not distination, but a journey".
Langganan:
Postingan (Atom)