Dream what you want to dream, go where you want to go, be what you want to be, because you have only one life and one chance to do all the things you want to do.

Pages

Cari Blog Ini

Sabtu, 25 Oktober 2014

#Maafkan
Maafkan…
Jika aku tak pandai memetik dawai
Tak pandai melukis rona wajah merahmu
Tak pandai bersyair dengan sajak-sajak cinta sang pujangga
Tapi aku hanya mampu memberimu seikat cinta yang abadi

Harapan…
Aku tak rupawan laksana arjuna
Tak mengalir darah bangsawan seperti kaisar roma
Juga tak sebijaksana hakim yang bertahta
Tapi aku harap kau terima aku apa adanya

Ku mencintaimu dengan sepenuh jiwa
Menyayangimu dengan segenap raga
Dan merindukan mu tanpa kenal asa
Maka satu harapan ku padamu
Cintailah aku apa adanya diriku

Semarang, 10 April 2013

At 22.30 WIB
Aku Ingin Hidup Dalam Sejarah
Cahaya mentari bersinar terang, menapaki setiap jejak langkah bumi Tuhan, memberikan aroma kehangatan makhluk dalam dekapan. Sinarnya membawa aroma kehidupan, menabur semangat dalam setiap jejak kebajikan, menebar mimpi kepada siapa saja yang menginginkan kesuksesan. Pagi, ku awali hariku dengan sebuah langkah kecil, bersyukur atas segala kehidupan yang masih diberikan kepada ku, dan ku singgungkan senyum kecil dengan harapan-harapan baru.
Pagi ini, dengan ditemani hangatnya sinar mentari, ku layangkan jari-jemariku menari di atas balok-balok huruf yang berderetan ini. Menuliskan setiap kata yang terbayang dalam fikiran, menuangkan segala kegundahan hati yang terdalam dan melukiskan mimpi-mimpi baru dalam setiap layar yang terpampang. Sudah lama rasanya, aku tak mencurahkan setiap perasaanku dalam sebuah tulisan, yah lama sekali. Banyak sekali kegiatan yang datang silih berganti dan menghalangiku untuk menulis, dan hanya terbayang dalam setiap fikiran.
Aku mulai flashback pada masa 4 tahun silam, ketika aku masih memakai seragam putih abu-abu. Aku suka sekali membaca novel, membaca setiap deretan cerita yang menginspirasiku sampai saat ini, yang membuatku terus berjuang dan terus melenggang dalam pertarungan kehidupan sampai hari ini. Tere-liye, Asma Nadia, Pipit Senja, Pramoedya Ananta Toer, A. Fuadi, Sthepane Mayer dan lainnya yang membuatku ingin seperti mereka. Menjadi orang yang bisa menginspirasi orang lain, memberikan semangat lewat tulisan, memberi pengalaman lewat bacaan dan memberikan ruh kehidupan dalam setiap kata yang tertuang. Dan ada satu makna lagi yang selalu aku pegang, “Dengan tuisan maka kita akan hidup untuk selamanya”.
Ketika aku pertama kali menginjak kan kakiku di bangku kuliah, hasratku untuk menulis kianlah besar. Ku awali jejak langkahku dengan berkenalan dengan orang-orang yang memiliki visi dan mimpi yang sama yaitu menulis untuk kehidupan, memberikan inspirasi dan hidup dalam sejarah. Maka ku niatkan diriku untuk bergabung dalam sebuah organisasi kepenulisan yang cukup masif. Disana aku menemukan orang-orang yang memiliki hobi yang sama denganku, maka aku pun mulai semangat menulis. Ku awali tulisanku dengan menulis cerita-cerita yang biasa aku alami, menulis dengan gaya penulis novel yang sudah mahir, yahh walaupun tata bahasa tak karuan, tapi tak masalah yang terpenting aku menulis.
Setelah beberapa saat aku bergabung dalam keluarga baruku, ku mulai untuk memberanikan diri menulis yang lebih bermakna dan menginspirasi. Aku mulai membuat puisi dan cerpen yang lahir dari perpaduan perasaan dan pengalaman yang telah aku alami. Aku memberanikan diri mengirim tulisan-tulisanku ke berbagai lomba yang aku temukan di dunia maya. Walaupun sampai saat ini belum membuahkan hasil, itu tak masalah, karena aku sadar ini adalah sebuah perjalanan, yang aku yakin suatu saat akan bermuara dalam lautan yang indah.
Dalam mimpi-mimpi yang aku buat, ku tuliskan harapan-harapanku untuk bisa membuat sebuah karya yang bisa menginspirasi orang lain, membuat sebuah cerita kehidupan. Entah kapan, tapi aku yakin suatu saat hal itu akan terwujud, tentunya sebelum nafas ini berhembus untuk yang terakhir kalinya. Yah yang bisa aku lakukan sampai saat ini adalah berusaha untuk terus menulis dan bermimpi akan suatu yang aku yakini. Agar kelak aku bisa hidup dan dikenang sebagai sebuh sejarah bahawa aku pernah hidup.