Rintihan Hujan
Hari ini hujan turun dengan lebatnya,
membasahi seluruh bumi, menjadi nikmat di tempat yang lain, tapi mungkin
menjadi bencana di sebagaian tempat dan Yah itu adalah dua sisi dari kehidupan
yang tidak bisa dipisahkan, baik dan buruk, untung rugi. Guntur pun tak mau kalah dengan hujan,
menggelegar menakuti seluruh manusia, membuat suasana semakin ramai saja. namun hujan kali ini membawa seribu kesedihan
bagiku, membawa kegundahan dan kesepian, tapi mereka cukup menghiburku kok. J
Hari sabtu dan minggu, bagiku itu adalah hari
paling menjemuhkan sedunia, karena tidak ada sesuatu yang membuat aku
mengerjakan sesuatu. Jika sudah tidak ada hal yang aku kerjakan maka itu akan
menjadi siksaan bagiku, karena aku akan berfikir tentang hal hal yang tidak
berguna dalam hidup ini. Dan hari sabtu dan minggu adalah hari paling sepi, aku
tidak suka dengan keadaan itu semua, karena akan membuat ku untuk bersedih
kembali.
Apalagi dikampus ku, hari sabtu dan minggu
adalah hari ketika mereka pulang ke tanah kelahiran mereka, bagi yang dekat
tentunya. Dan itu akan membuat suasana di daerah ini sepi, apalagi kamupus unnes
terletak masih jauh dari hiruk periuk ibu kota, menambah suasana perkampungan
saja. aku bisa saja pulang karena asal kotaku masih bisa terjangkau dengan
kendaraan. Hanya butuh uang 10 ribu rupiah saja aku sudah bisa kembali kerumah
ku, hanya saja ada sedikit pertimabangan yang harus aku fikirkan jika aku harus
kembali.
Bukannya orang tua tidak suka kepulangan ku,
bahkan mereka akan menyambut aku dengan gembira. sampai aku pernah tidak pulang
selam 2 minggu, dan ibuku sampai marah dengan hal itu. bukannya idun tidak
kangen sama ibu dan bapak, bukannya idun tidak sayang dengan mereka, tapi ada
ahal lain yang harus aku fikirkan jika aku kembali.
Ketika aku pulang kerumah, maka aku juga perlu
untuk memperhitungkan biaya transport. Uang 20 ribu bagi ku sanagtlah penting,
mungkin itu bisa untuk makan di sini selama 4 hari. Dan aku juga tidak ma terus
menerus meminta uang kepada bapak dan ibu. Aku tahu mereka tidak selalu punya
uang, aku tahu mereka bekerja keras demi mendapatkan uang, dan aku tidak mau
begitu saja menghambur-hamburkan uang mereka. Itu semua adalah hasil keringat
bapak dan ibu.
Aku tah bagaimana bapak dan ibu setiap hari
harus kesawah, mencangkul, menanam padi, menggembala kambing dan lain
sebagainya. Jujur kadang itu membuat aku sesak dan ingin aku sekali memeluk
mereka, mengatakan bahwa aku mau minta maaf karena belum bisa membahagiakn
mereka, belum bisa meringankan beban mereka. Sungguh aku tidak sanggup melihat
semua itu.
Maka idun putuskan untuk tetap di kos,
walaupun rasa rindu kepada mereka pasti ada, dan aku yakin mereka terus
berharap bahwa aku akan pulang. Tapi maaf “ idun tidak bisa selalu mendampingi
bapak dan ibu”, sungguh aku minta maaf dengan semua itu.
Idun tidak ingin membebani bapak dan ibu,
setiap kali pulang idun selalu meminta uang. Tapi bagaimana lagi, idun memang
tidak punya uang sama sekali, karena idun belum kerja. Maafkan anakmu ini yang
belum berusaha untuk mencari pekerjaan. Aku masih suka dengan dunia organisasi,
maka izinkanlah idun untuk mndalami dunia ini sedikit lagi, tapi aku janji, aku
juga ingin mencari pekerjaan. Tapi semua itu butuh proses, dan idun sedang
menjalankan proses tersebut. Semoga ada berkah dibalik ini semua.
Semarang 06 April 2013
Ahmad Abdun Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar